[Cerita Inspiratif] IMPIAN KECIL ANAK BROKEN HOME
Malam ini aku masih mampu membuka mata dan menulis sebuah cerita, yaitu
sebuah perjalan hidup. Satu kata demi satu kata ku tuangkan tinta ini
di secabik kertas,
sesekali penaku berhenti menari sebab aku harus melayani beberapa
pembeli yang singgah di kedaiku berjualan. Di tepi pasar, tempat dimana
orang berlalu lalang, telah menjadi pandangnan yang tak asing bagi ku.
Ketika ia berhenti di depan kedai, dengan ramah aku menawarkan
baranng-barang yang aku jaja di tiap-tiap gantungan tiang di kedai ku.
Malam ini tak ada satu bintang pun ku lihat, angin malam yang dingin
merasuk dalam setiap pori-pori kulit ku, hingga terasa dingin menembus
sampai ketulang-tulang ku. Aku
dengan seorang perempuan yang sedang duduk dengan songkok di kepalanya
dan mengenakan kain selendanng yang di lilit kan di lehernya. Matanya
yang cengkung, tulang pipi menonjol dengan pipinya yang kempis, dan aku
pun memperhatikan kedua tulang tangan nya yang kurus sedang bekerja,
menuangkan seliter demi seliter bensin kedalam tiap-tiap botol kosong
air
mineral. Kami menjual minyak bensin eceran, makanan ringan, minuman
ringan dan juga rokok, di terminal angkot tepat nya di tengah kota ku
tinggal. Malam ini aku bekerja
dengan menjaga dagangan dan menanti kehadiran pembeli untuk menghabiskan
barang-barang yang ku dagang. Setiap hari ini ku jalani, bergantian
dengan adik laki-laki dan ibu ku. Sepanjang hari kedai ini di buka, dari
pagi kesiang, sore, lalu kemalam hingga pagi nya lagi dan
berulang-ulang terus menerus kedai ini tetap terbuka.
Di tempat ini aku banyak mendapat kan pelajaran hidup. Aku bersama
dengan tukang becak, supir angkot, orang-orang pendistribusi barang
dagang, penjaga malam, dan orang-orang terminal, pengamen juga bahkan
pereman. Nama nya juga aku berjaga kedai di terminal, tempat umum,
tempat banyak
orang berlalu lalang. ini lah tempat kami mencari untuk hidup.
Aku adalah perempuan yang di besarkan oleh seorang ibu yang cantik dan
sangat hebat. Sejak aku SMP aku hanya tinggal bersama ibu dan ketiga
adik ku. mungkin kalian bertanya "Ayah....?". Aku tak lagi tinggal
bersama ayah karena ibu dan ayah ku sudah bercerai, jadi kami hanya
tinggal berlima. Aku hidup dengan tanagn seorang perempuan yang kuat.
Aku harus mengakui bahwa aku adalah korban brokenhome. Rumah tangga yang
gagal di bina. Aku tak malu mengakui ini, karena ini adalah kenyataan
hidup yang tak dapat ku sembunyikan dari orang-orang yang tahu benar
tentang hidup ku. Aku tak perdulibagai mana oranng beranggapan tentang
brokenhome. bagi ku ini semua adalah perjalanan hidup. Mana ada orang
yang mau hidup dengan tekanan batin akibat rusak nya hubungan yang
terjalin di dalam rimah tanngga, tapi ini adalah
sebuah pilihan. Aku tak dapat mencegah keputusan orang tua ku, karena
ini adalah keputusan mereka. mungkin dengan hidup seperti ini ada hal
yang lebih indah dan penuh makna yang di sembunyikan Nya, menurut ku
seperti itu. Menjadi anak
brokenhome bukan suatu yang hina bagi ku, setiap orang mempunyai
perjalanan hidup masing-masing, dan ini adalah hidup yang telah di tulis
Nya. Aku
masih dapat hidup bersama keluarga kecil ku, walau kadang
takdapat ku pungkiri bahwa aku sangat merindukan kehangatan seorang
ayah, dan kebersamaan dengan keluarga, namkun saat aku mulai merasakan
lemah itu, aku melihat aku masih punya ibu yang kuat, aku punya
adik-adik yang mereka semua lah yang menjadi motivasi ku untuk hidup
tegar seperti ibu ku tercinta, aku segera bangkitdan tidak ingin
terlarutdalam kelemahan karena jika aku merasa lemah yang mendalam, maka
aku akan terjatuh,
sekali aku terjatuh, aku akian tertinggal. Maka antuk tidak menjadi seperti
itu, aku lekas menepis dan bangkit dari jeritan-jeritan lemah itu. Aku
ingat betul kata-kata ini adalah kata-kata yang menjadi motivasi ku.
Kata-kata yang tak pernah ku lupakan yang di sampai kan dari seorang
polisi yang pernah singgah di kedai ku saat aku berdagang.
Banyak pelajaran yang dapat ku ambil dari orang-orang di sekitar yang
kutemui pada tiap hari-hari ku. Dari penjaga malam dan bapak-bapak
tukang becak misalnya, aku sudah ramah dan akrab dengan mereka. Aku
sering bercanda gurau untuk tetap ceriadengan canda tawa mereka. ini
sangat menyenangkan bagi ku. Aku jadi merasa tak
sendiri, aku memiliki banyak orang-orang yang menjadi inspirasi bagi
ku. mereka selalu singgah dan menjadi pelanggan membeli rokok di kedai
ku. Mereka terkadang menemani aku bahkan menjaga ku dari berjaga kedai
pada malam hari. Dengan mereka, mendengar cerita mereka, semangat mereka
dalam menjalani hidup, dan tak jarang mereka selalu memberikan nasihat
baik untuk ku. Aku sudah menganggap mereka seperti saudara bahkan
terkadang aku menganggap merekalah seperti pengganti seorang ayah.
Aku tak terlalu ambil pusing kepada orang-orang yang menilai buruk atas
ku, ada orang yang menganggap aku seperti perempuan tak baik karna aku
masih harus menjaga kedai hingga tengah malam. itu semua ku alihkan
karena kuat ku untuk hidup ku, tak banyak yang tahu tentang apa
yang sebenar nya ku cari dan untuk apa aku jalani hidup seperti ini.
Selagi aku masih berjalan dalam jalur yang benar, aku siap hadapi dan
menjalani hidup ini.Aku sudah terbiasa hidup dengan orang-orang
sederhana. mereka tak akan membuat gentar perjalanan ku, karena hanya
aku yang mengendalikan hidup ku, dan hanya aku yang mengerti akan
menjadi apa aku nanti. Bagi ku seorang motivator tidak hanya berasal
dari orang-orang sukses saja.atau orang-orang hebat yaitu orang-orang
yang memiliki nama besar belaka. Namun penting untuk di ketahui dan di
pahami bahwa kami yang berasal dari kehidupan sederhana masih dapat
merakit motivasi besar dan dorongan yang kuat untuk meraih semua impian
hidup ini.
Aku tak ingin hidup hanya dalam
lingkaran kedai ini, aku punya impian, cita-cita yang akan aku raih
terutama untuk ibu dan adik-adik ku. maka dari itu aku belajar dari
semua pengalaman yang aku dapatkan.
Hari ini aku menulis
cerita hidup ku, aku menulis tidak untuk menunjukan rasa haru. Harapan
ku cerita sederhana ini memberikan inspirasi yang besar untuk semua yang
membaca. Esok aku harus melanjutkan pelajaran ku, visi-visi ku, untuk
ibu ku nanti agar dapat tertidur nyenyak dimalam hari seperti ibu-ibu
yang lain, saat bermimpi indah dan beristirahat di atas kasur nya. Saat
ini aku dan ibu ku hanya berpegang pada komitmen yang kami rakit
bersama. Dia mencari nafkah untuk menghidupi anak-anak nya, dan aku
sebagai anak di tugas kan untuk melanjutkan hidup dengan menimba
seluas-luas nya ilmu sebagai bekalku, agar aku dapat mencapai cita-cita
dan memutuskan rantai kemiskinan dengan pendidikan setinggi-tingginya.
Untuk mencicipi kebahagiaan
harus pernah merasakan sakit-sakitan. Berani menghampiri bayangan
ketakutan, karena jika kita berhasil menakhlukan bayangan tersebut,
itulah keberhasilan yang sesungguh nya. Tidak ada orang yang baru di
lahir kan langsung sukses. Semua penuh dengan lika-liku hidup yang
bagaimana ia berhasil memilah jalan hidup nya.
Jangan pernah takut untuk mengejar impian jika hanya karena kamu miskin, sebab ALLAH telah mengatur jalan kamu. Pelajarilah apa yang
telah di ajarkan Nya dari perjalan hidupmu yang tidak akan pernah
menjadi sia-sia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar