Labels

Selasa, 25 Desember 2012

Nyanyian Malam

Temaram senja mulai memekat…
Nyanyian malam mulai terdengar….
Bersenandung lirih..menyayat hati…

Kini ia sendiri…tanpa teman..tanpa kekasih
Kini ia berduka..kehilangan semua rasa

Dulu ia bernyayi bersama bulan
Dulu ia menari bersama bintang
Namun itu dulu sekali…
Kala anak manusia belum mengenal dosa
Kala anak manusia masih rindu belaiannya

Dulu air matanya adalah mutiara
Dulu desahannya adalah wangi surga
Namun kini
Air matanya tak memberi arti apa-apa
Desahannya tak membawa makna
Dulu kedatangannya begitu dinanti
Saat para petani melepaskan semua kepenatan
Namun kini kehadirannya sudah tak ada beda dengan ketiadaannya
Saat petani semua sudah berdasi
Dulu kehadirannya menandakan bergantinya hari
Dulu kedatangannya adalah awal peristirahatan
Namun kini kehadiarannya tiada beda dengan ketiadaannya.
Saat dirinya tiada beda dengan siang.

Senandungnya kini begitu memilukan… mendambakan kasih anak manusia
Belaiannya bagaikan sembilu.. perih…
Namun ia tak berdaya… karena ia hanyalah sebuah waktu
Waktu yang mampu mencipta kesadaran akan hari akhir…
Waktu yang menandakan dosa-dosa
Karena ia hanyalah sebuah malam.

Terendap LaraKu

Resah jiwaku menanti
Mengingat semua yg terlewati
Saat kau masih ada disisi
Mendekapku dalam hangatnya cintamu

##
Lambat sang waktu berganti
Endapkan laraku disini
Coba tuk lupakan bayangan dirimu
Yang selalu saja memaksa tuk merindumu

###
Sekian lama aku mencoba
Menepikan diriku diredupnya hatiku
Letih menahan perih yang kurasakan
Walau ku tahu ku masih mendambamu

Repeat ##, ###

Lihatlah aku disini
Melawan getirnya takdirku sendiri
Tanpamu
Aku lemah dan tiada berarti

Air terjun Kedung kayang


jembatan layang new selo


Marzhuky MellawantDuniiaa