Labels

Tampilkan postingan dengan label SEJARAH. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SEJARAH. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 08 Juni 2013

Taman Nasional Bromo - Tengger - Semeru

Gunung Bromo, siapa yang tidak mengenal kepopuleran gunung berapi yang masih aktif ini. Gunung Bromo adalah gunung yang paling terkenal di Jawa Timur dengan kunjungan yang paling ramai setiap tahunnya. Gunung Bromo memiliki ketinggian 2.392 Meter dari atas permukaan laut dan berada dalam empat lingkup kabupaten, yaitu Probolinggo, Pasuruan, Lumajang dan Kabupaten Malang. Keadaan alam gunung Bromo bertautan pula dengan lembah, ngarai, caldera atau lautan pasir dengan luas sekitar 10 Km.

Gunung Bromo juga termasuk dalam satu kawasan Bromo Tengger Semeru National Park, dimana terdapat beberapa obyek wisata yang bisa dikunjungi seperti, Gunung Semeru, Gunung Tengger, Gunung Batok, beberapa danau dan Gunung Bromo sendiri.

Sebagai gunung berapi yang masih aktif, Gunung Bromo telah mengalami letusan dengan interval waktu yang teratur dalam 20 abad ini, yakni sekitar 30 tahun sekali. Letusan terbesar terjadi pada tahun 1974 dan kembali meletus di tahun 2010.

Selain keindahan yang tersimpan di Gunung Bromo, Yadna Kasada atau Upacara Kasodo lah yang membuat Gunung Bromo menjadi tujuan destinasi utama setiap tahunnya. Upacara Kasodo digelar setiap tahun pada bulan purnama di bulan Desember atau January.

Asal muasal Upacara Kasodo ini bermula sejak abad ke-15 di mana diceritakan tentang seorang putri bernama Roro Anteng yang memimpin kerajaan Tengger dengan suaminya, Joko Seger. Pasangan ini tidak memiliki anak dan karena itu mereka berdoa dan memohon kepada dewa-dewa gunung untuk diberikan anak.

Dari permohonan mereka, dewa memberi 24 anak dan mewajibkan bagi mereka untuk mengorbankan anak ke 25 mereka untuk dilempar kedalam gunung berapi. Permintaan dewa inipun dilaksanakan sehingga menjadi tradisi sampai saat ini. Rakyat Tengger melakukan upacara Kasada dengan melemparkan hasil bumi ke dalam kawah Bromo sebagai ucapan syukur atas panen yang diterima dan sebagai permohonan untuk panen yang lebih melimpah di musim selanjutnya.

Meskipun penuh dengan bahaya, terdapat beberapa penduduk setempat yang mengambil resiko dengan naik dan turun ke kawah dalam upaya untuk mengambil kembali barang yang dikorbankan yang diyakini bisa membawa keberuntungan.

Sejarah Tempat wisata Goa Jomblang

Tempat wisata Goa Jomblang –Berikut adalah Tempat wisata Goa Jomblang Jogja.  Goa ini terletak di Pedukuhan Jetis Wetan, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Gunungkidul. Jarak obyek wisata ini sekitar 50 kilometer dari kota Yogyakarta. Untuk menuju ke obyek wisata ini, kita dapat menyusuri jalan yang menuju ke arah timur kota Wonosari sampai kita menemukan papan penunjuk jalan yang bertuliskan “Wisata Goa Kali Suci“.
Kemudian, kita akan menemukan papan penunjuk jalan lain yang bertuliskan “Goa Jomblang.” Goa ini bukanlah goa biasa. Goa ini adalah goa yang sangat menantang, dan hanya cocok untuk orang-orang yang memang gemar berpetualang. Goa Jomblang adalah goa vertikal. Jadi, untuk masuk ke dalam goa ini, para pengunjung harus menuruni tebing yang panjangnya sekitar 60 meter dengan menggunakan Single Rope Technique.
Tempat wisata Goa Jomblang cukup terkenal, jalan menuju obyek wisata ini masih terbuat dari tanah dan berbatu. Jadi, kita akan merasakan sensasi off road saat menuju kesana. Setelah melewati desa dan persawahan sepanjang sekitar 2 kilometer barulah kita sampai di Resort Goa Jomblang yang sudah dilengkapi dengan taman yang indah. Karena keunikannya, Goa Jomblang cukup terkenal baik di kalangan wisatawan lokal, maupun di kalangan wisatawan asing. Goa ini menawarkan petualangan yang seru di dalam goa kapur, dan indahnya pemandangan hutan purba serta sungai bawah tanah. Goa Jomblang terhubung dengan goa lain bernama Goa Grubug, jadi para pengunjung biasanya sekaligus menyusuri kedua goa ini.
Keistimewaan Tempat wisata Goa Jomblang adalah keindahan hutan yang ada di dalamnya. Menurut para ahli, goa ini terbentuk saat tanah yang tadinya berada di atas rubuh. Tumbuhan dan pepohonan yang ada disana ikut terbawa kebawah, dan tetap tumbuh dengan subur hingga sekarang. Setelah puas menikmati keindahan hutan yang tersembunyi tersebut, kita dapat menyusuri lorong goa yang menghubungkan antara Goa Jomblang dengan Goa Grubug. Lorong sepanjang sekitar 500 meter ini tidak sulit untuk dilalui, karena cukup lebar dan sudah dilengkapi dengan jalan setapak dari bebatuan. Hanya saja, kita harus ekstra hati-hati karena jalan setapak dari bebatuan ini agak licin.
Keindahan Tempat wisata Goa Jomblang memang sangat memukau. Dan saat kita tiba di Goa Grubug, kita dapat menikmati indahnya pancaran sinar matahari yang menerobos masuk melalui celah-celah goa tersebut. Untuk dapat melihat pemandangan yang indah ini, kita harus tiba di goa tersebut di antara pukul 10.00 pagi sampai dengan pukul 13.00. Keindahan pemandangan di Goa Jomblang memang nyaris tidak tertandingi. Hanya saja, goa ini memiliki sejarah yang kelam, yang mungkin menjadi pertimbangan bagi banyak orang yang ingin mengunjungi goa ini. Dulu, pada tahun 1970an, goa ini menjadi tempat untuk membantai anggota PKI.
Tempat wisata Goa Jomblang
Goa Jomblang

Tempat wisata Goa Jomblang

pantai goa batu saung, goa resto taman matahari, pantai maharani jogja, pengertian wisata goa, puisi 2 bait tentang pengalaman pribadi, puisi alam goa, Puisi tentang keindahan alam ciater, Sejarah Goa Monyet, sejarah zoo yang ada di goa maharani lamongan, texts narrative goa lawa, asal usul goa jomblang, makalah goa jomblang, asal usul goa maharani, ayam bakar blora jateng, contoh surat jalan rekreasi sekolah, gambar pantai poppoh, goa arjuna kuningan, goa jepang bandung, goa maharani jogja, legenda goa langse, wisata goa maharani