Labels

Sabtu, 08 Desember 2012

Frontal menurut saya adalah suatu sikap terang-terangan yang mengarah ke radikalisme. Selain “galau”, kata frontal mulai banyak digandrungi anak muda jaman sekarang, terutama di jejaring sosial, salah satunya twitter. Namun yang perlu digaris bawahi disini apa yang dimaksud frontal di kalangan anak muda mengalami pergeseran makna. Di mana frontal merupakan suatu sikap kebebasan dan keberanian seorang remaja dalam berpendapat, sehingga frontal berseberangan dengan sifat munafik atau muna bahasa gaulnya. Di mana munafik disini diartikan suatu sikap pura2 baik namun kemudian membicarakan keburukan orang lain di belakangnya.
Intinya, bagi remaja, lebih baik menjadi frontal daripada munafik, mereka lebih baik berkata semau mereka, dengan bahasa sesuka hati mereka di ruang publik. Hal ini diperparah dengan munculnya akun-akun bernama frontal di twitter yang mendukung ke-frontalan mereka. Salah satu contohnya mungkin seperti ini:
” DASAR LU UDAH JADI MANTAN, UDAH GAK GUE PAKE LAGI MENDING KE TEMPAT SAMPAH AJA”
Memang kebebasan berbicara atau berekspresi merupakan hak dasar setiap orang, tapi yang ingin saya tanyakan bagaimana mental suatu generasi muda dapat terbentuk dengan baik jika sejak muda mereka sudah menjejali kehidupan mereka dengan bahasa yang radikal.
Jejaring sosial memang merupakan tempat untuk kita berbagi, baik ilmu, persahabatan atau kehidupan sehari-hari. Namun adanya kontrol dalam kebebasan itu sangatlah penting agar kita tahu dan kembali mengingat. Kita yang menguasai teknologi, bukan teknologi yang menguasai kita. Salam :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar